Kamis, 31 Maret 2016

Aksiologi (Kegunaan atau nilai Ilmu)

Untuk apa pengetahuan tersebut digunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dan kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?

Epistemologi (Cara mendapatkan pengetahuan yang benar)

Bagaimana proses yang memungkinkan digalinya pengetahuan yang berupa ilmu Bagaimana prosedurnya Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan dengan benar Apa yang dimaksud dengan kebenaran itu sendiri Apa kriterianya Sarana/cara/teknik apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu

Ontologi Ilmu

Hakikat realitas (ada) Hakikat Ilmu Objek apa yang ditelaah ilmu Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut Bagaimana hubungan antara objek dan daya tangkap manusia (berpikir, merasa, dan mengindra) yang membuahkan pengetahuan

Arti Filsafat

Mengerti filsafat bukanlah hal yang mudah. Bersama dengan segenap komunitas dari waktu ke waktu bertanya: Apa sesungguhnya filsafat itu? Victorius dan Randa Puang menyatakan beberapa pemahaman tentang filsafat sebagai berikut: Studi tentang filsafat menunjukkan bahwa ada yang menyatakan banyak jawaban yang diberikan tentang arti filsafat justrus semakin mengaburkan masalah yang akan dijelaskan tentang filsafat itu sendiri. Ada pula yang menyatakan filsafat sebagai “mater scientiarum”. Menurut pemahaman ini, filsafat dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan. Disebut demikian karena dari filsafat (berpikir mendalam/radikal) tentang realitas itu maka lahir lah berbagai pengetahuan yang kemudian memisahkan diri dari filsafat dan berdiri sebagai salah satu ilmu pengetahuan. Ada yang menyatakan filsafat sebagai: “Ancilla Theologiae”, yaitu filsafat sebagai budak atau pelayan teologi. Sebagai pelayan teologi, filsafat bertugas memformulasikan argumentasi-argumentasi yang kuat untuk membela keyakinan dan ajaran agama. Ada juga rohaniawan dan teolog yang menuding filsafat sebagai alat Iblis yang terkutuk. Oleh karena itu harus ditolak oleh semua orang beriman. Secara etimologi, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata: Philos dan Sophos/sophia. Philos/philein yang artinya mencintai atau philia yang berarti cinta, dalam arti yang seluas-luasnya yaitu ingin; dan karena ingin itu lalu berusaha mencapai yang diingini itu. Sedangkan Sophos/Sophia yang berarti kearifan atau kebijaksanaan, dalam arti pandai: mengerti dengan mendalam atau cinta kepada kebijaksanaan. Jadi, filsafat boleh dinamakan: “ingin mengerti dengan mendalam. Filsafat biasanya diterjemahkan sebagai: cinta kearifan atau kebijaksanaan. Orang yang bijak dianggap selalu berpikir atau merenung secara mendalam lebih dahulu sebelum bertindak. Jadi, filsafat adalah perenungan/refleksi sedalam-dalamnya sampai pada akar-akarnya (radikal) mengenai segala sesuatu, mencari hakikat segala yang ada, sebabnya, serta asalnya dalam sifat yang umum. Penulis: Yonas Muanley

Rabu, 30 Maret 2016

TUHANKU dan YA ALLAHKU

Tuhanku dan Ya Allahku, Engkau sangat baik. Pimpinlah aku (Yonas Muanley) dan siapa saja yang Engkau kehendaki untuk saling berpengertian, saling membantu, saling mendoakan, dan saling mencukupi. Aku tahu Engkau memimpin kami. Lembah-lembah kekelaman tidak membatasi kuasaMu. Ajarilah kami mengerti maksudMu. Aku berkarya online dan mimpiku yakni TUHAN yang aku yakini di dalam Yesus Kristus memimpin aku mewujudkan mimpi itu. TUHAN YESUS trimakasih